Tuesday, July 19, 2011

KIDS WITH METAL PLATE AND NOODLE BOX MUSIC



Jerowaru is a story about isolation and darkness
Is about fear and braveness
Tells about the hunger
And also pacifying through the kids with metal plate and noodle box music
O ya, it is also about the white sand paradise beach and fish catcher kids

Pandan Wangi-Pemondah-Jerowaru
Memory in Jerowaru Day 14th









Kalo diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia akan jadi seperti ini kira-kira:

Jerowaru adalah kisah tentang kegelapan dan keterasingan.
Juga tentang ketakutan dan keberanian.
Ia juga berkisah tentang lapar yang kadang datang dan pergi begitu saja.
Dan ia pula menenangkan dengan dendangan anak-anak yang bermain musik piring besi dan kardus bekas.
O ya juga tentang pantai surga pasir putih dan anak-anak penangkap mujair.

Pandan Wangi-Pemondah-Jerowaru
Memory in Jerowaru Day 14th
Kisahnya berawal dari sini nih, cekidot:

Bekerja di sebuah perusahaan multinasional yang menuntut profesionalisme memang sulit, disini serba yang namanya “multi-tasking”. Minggu ini mungkin saya kan menghadapi hama, pestisida, herbisida, bahkan pupuk kandang! Minggu depannya mungkin berkutat dengan marketing, sosialisasi, translation, meeting, bahkan bertemu ustadz-ustadz! Minggu depannya lagi berkutat dengan petani, ketua kelompok tani ataupun dengan ibu-ibu tukang tampi!
Suatu hari tiba-tiba saja big boss menugaskan untuk memberikan training ke salah satu Manager kantor cabang yang letaknya di pelosok dunia antah berantah. Tak tanggung-tanggung saya bertugas disana selama sebulan! Sudah terbayang betapa menderitanya disana. Dan betul saja, hari pertama kulalui dengan kasur yang berdebu (tanpa bed cover), toilet pesing---karena tak ada air, listrik yang dating dan pergi---karena kantor sewaan tersebut dicanteli oleh tetangga, sekolah dan juga si pemilik rumah, belum lagi masalah nyamuk yang sebesar lalat. Sungguh hari-hari saya lalui dengan penderitaan, mulai dari telat makan---warung nasi terdekat jaraknya lima kilometer---sampai dengan menikmati badan yang bau bangke---instalasi air belum jadi. Dengan seluruh amarah yang menjadi-jadi akhirnya saya sms bos

“I never regret to work in this company, but why person like me is treated like this? No water to drink, to water to take shower, no electricity, no bed cover, no nothing! Why they did not prepare everything before I stay here?

Dan besok paginya sebuah mobil Nissan Frontier sudah bertengger di depan kantor membawa semua perlengkapan yang aku keluhkan semalam. Bosku memang baik hati.   
Ya seperti sebuah lagu, hari berganti hari, saya sudah merasa kebal dengan halangan dan rintangan di lapangan sampai hari ke 14---hari terakhir tugas di kantor cabang selesai karena bos lebih banyak membutuhkanku di kantor pusat. Dan dihari terakhir itu, terciptalah puisi di atas.  

Ditulis Untuk Mengumpulkan Puing-Puing Kenangan Bersamanya
Mataram---Di Pojok Ruangan Kerja
6:47 PM
Terima Kasih---Thank You---Xie xie---Gamsahabnida
FYN

No comments:

Post a Comment